Dangerous Goods: Risiko dan Regulasinya

 

Tangki ISO adalah kontainer khusus yang dirancang untuk mengangkut cairan dalam jumlah besar, banyak digunakan dalam industri pengiriman untuk membawa berbagai barang, termasuk zat berbahaya. Meskipun tangki ISO menawarkan transportasi yang efisien dan aman, mereka juga menimbulkan risiko signifikan karena sifat bahan yang mereka angkut. Itulah mengapa penting untuk mengetahui jenis kargo yang kita tangani demi keselamatan kita.

 

Apa Itu Dangerous Goods?

Dangerous Goods atau DG, adalah kargo yang diklasifikasikan sebagai berbahaya dan memerlukan penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan khusus. Setiap pengiriman disertai dengan MSDS (Material Safety Data Sheet), juga dikenal sebagai SDS (Safety Data Sheet), yang merinci bahaya zat tersebut, praktik penanganan yang aman, dan prosedur darurat. Selain itu, ada nomor UN, kode empat digit yang mengidentifikasi material berbahaya tertentu

Ada sembilan kelas DG dengan tingkat volatilitas yang berbeda dan cara penanganan yang berbeda. Berikut adalah daftar kelasnya*.

Setelah memahami kelas-kelas tersebut, kita harus mengetahui regulasinya. Pengangkutan barang berbahaya tunduk pada regulasi internasional dan nasional yang ketat yang disebut International Maritime Organization (IMO). Mereka telah menetapkan kode praktik komprehensif untuk mengatur pengangkutan zat berbahaya.

Dengan regulasi maritim internasional yang berlaku, kita dapat mengurangi dampak lingkungan dari pengiriman dan meningkatkan keselamatan maritim. Untuk lebih meningkatkan keselamatan, individu dan organisasi dapat menerapkan langkah-langkah khusus, termasuk pengemasan, pelabelan, dan penyimpanan barang berbahaya yang tepat, inspeksi dan pemeliharaan rutin, serta rencana tanggap darurat yang dikembangkan dengan baik.

Risiko dan Kecelakaan

Regulasi ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan melindungi kesehatan manusia serta lingkungan. Jika terjadi kecelakaan seperti kebakaran, ledakan, atau tumpahan, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan properti yang signifikan, melukai atau membunuh orang, serta mencemari lingkungan. Seperti asam, mereka dapat mengikis kontainer. Oleh karena itu, diperlukan persiapan pemuatan untuk memastikan keamanan pengiriman.

Salah satu kecelakaan terbesar terkait barang berbahaya adalah Ledakan Beirut pada tahun 2020. Seperti dilaporkan oleh Aljazeera pada tahun 2023, penyimpanan yang tidak tepat dari bahan kimia industri amonium nitrat menyebabkan ledakan dahsyat yang melukai setidaknya 6.500 orang dan mengakibatkan kehilangan nyawa tragis lebih dari 220 orang. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah keselamatan dan penanganan yang tepat terhadap barang berbahaya. Potensi konsekuensi dari mengabaikan aspek-aspek vital ini sangat serius, seperti yang ditunjukkan oleh bencana Beirut.

Dengan mematuhi regulasi ini, kita dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terjadinya insiden semacam itu dan melindungi kesejahteraan komunitas serta bumi kita.

Kembali